Hingga hari ini, sha masih saja bisa menemukan banyak media yang memberitakan tentang pesta penutupan ASIAN GAMES 2018 yang berlangsung hari minggu 2 September 2018 kemarin. Kebanyakan dari media-media tersebut mengisahkan berbagai appresiasi terhadap suksesnya perhelatan pesta olah raga terbesar ke 3 di dunia ini. Dan yang membuat sha mendegub cukup kencang adalah, banyaknya appresiasi warga Indonesia yang bangga menjadi warga negara Indonesia. Iya, mereka Bangga!
Mungkin bagi kalian yang sering memperhatikan cuitan, kutipan instagram atau update facebook selama beberapa bulan lalu, banyak yang merasa kecewa dengan rakyat Indonesia dengan perilaku sosial medianya.
Baca Kita Dan Titik Nadir Bhineka Tunggal Ika
Sering mengirimkan pesan negatif, update berita hoax atau hal lain yang tidak bisa sha ketika satu-satu karena tangan sebelah kiri masih tertusuk jarum infus. Tapi selama dua minggu, rakyat seolah memiliki merah putih yang sama, membalut dada mereka yang selalu membuncah manakala Indonesia Raya berkumandang di layar kaca.
Surat Kecil Dari Tuhan Untuk Indonesia
Kalian bisa ikut heran, karena sha pun demikian kiranya. Dalam kurun waktu dua minggu lebih, Rakyat Indonesia berhasil menunjukan kepada dunia esensi Energi Of Asia, tema yang digadang-gadang menjadi tema utama Asian Games ke 18 yang di mulai tepat tanggal 18, bulan 8 tahun 2018. Sebuah kebetulan angka cantik, di negara yang cantik pula.Berkilas ke belakang, sejatinya perayaan Asian Games 18 ini akan diselenggarakan di Vietnam, setelah dua tahun berjalan dari tahun penunjukan 2014, negara tersebut mengundurkan diri karena krisis ekonomi yang melanda negaranya. Jadilah pada tahun 2016, Indonesia, melalui lembaga komite olah raga dan diskusi yang matang antara kedua kepala daerah, menyatakan siap menjadi penyelenggara pesta olah raga tersebut dan terbukti sukses dengan berbagai respon yang luar biasa dari seluruh penjuru dunia.
Mungkin, melalui ASIAN Games ini Tuhan menitipkan sebuah surat. Dimana isinya menjelaskan, karena sebuah alasan yang tepat, kita bisa menjadi bangsa yang hebat, rakyatnya bahu membahu untuk sebuah tujuan yang sama, tanpa memandang Suku, Agama, Warna Kulit, Pria, Wanita, Muda, Tua, hingga siapa calon presidenmu di 2019 nanti.
Sebuah mimpi yang sama mungkin pernah di pikirkan oleh Ir. Soekarno manakala ia memberanikan diri menerima tawaran untuk menyelenggarakan ASIAN Games pada tahun 1960. Bahwa Indonesia bisa bahu membahu dan menunjukan kepada Dunia, bahwa sebaiknya mereka patut waspada dengan Bangsa yang memiliki Paham Ideologi Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika di dalamnya.
Semoga surat itu kita kantongi dan jaga dengan erat, karena belum tentu Tuhan mau menunjukan itu dikemudian hari dengan cara yang cantik. Sembari menyimak, euforia dan elu-elu "Siapa Kita..INDONESIA" terus menggema bersama di bawah balutan merah putih, dan lantunan Indonesia Raya.
0 Komentar