Waktunya yang muda menentukan Masa Depan Bangsa

Menghitung Hari Menuju Pesta Demokrasi Rakyat Indonesia

17 April 2019, ya kurang dari 23 hari lagi seluruh Rakyat Indonesia akan melakukan pesta demokrasi untuk menentukan nasib 5 tahun bangsa. Dan semua itu dimulai dari sebuah pertanyaan "Sudah tau mau memilih siapa?"

Bukan, sha nda bertanya tentang calon Presiden atau Wakil Presiden. Karena setiap hari timeline social media sha sudah dibebali dengan beragam cuitan, video hingga postingan-postingan berita bercampur aduk tentang Pasangan Calon yang bertanding pada periode kali ini. Bahkan beberapa ada yang secara terang-terangan mengirimi sha sebuah cuitan dan video tentang kelebihan salah satu calon.


Apakah kita sudah menentukan pilihan Wakil kita?

Presiden adalah pemimpin bangsa, kamu yang sedang membaca tulisan ini sembari mengrenyitkan dahi juga sepakat tentang hal yang sudah diatur dalam undang-undang negara kita. Tapi apakah kita sudah menentukan Wakil yang mengatas namakan suara kita, suara rakyat di meja parlemen? Ya, sha bicara tentang Calon Legislatif. Kita sudah yakin hendak memilih pemimpin, tapi 80% tidak tau hendak memilih siapa wakil parlemen kita.

Pentingnya memilih Wakil Parlemen

Kita tidak sadar bahwa memilih wakil rakyat yang akan menduduki meja parlemen merupakan kewajiban kita juga, jangan sampai orang-orang seperti "Papah Minta Saham" menduduki kursi penting. Walau pemimpin yang kita pilih tergolong tegas, suka turun ke lapangan atau memiliki gagasan brilian, hal ini tidak akan banyak berpengaruh terhadap kehidupan kita, manakala yang duduk di bangku parlemen adalah orang-orang yang mementingkan sebagian golongan.

Sumber: republika.co.id
Atau bahkan lebih parah, yang duduk di bangku parlemen justru mereka yang punya iktikad buruk untuk menjatuhkan presiden yang nanti berkuasa. Hiiy, nda mau deh.


Memilih Wakil Rakyat yang tepat juga merupakan kewajiban kita, karena mereka lah yang akan mewakilkan suara kita, bekerja bersama dengan presiden yang menang pilihan untuk kemaslahatan sluruh Rakyat Indonesia.

Jangan hanya bisa teriak "ini salah presiden!"

Presiden bisa apa jika ada undang-undang yang membuatnya tidak bebas bergerak? Presiden bisa mengeluarkan kepres, betul, tapi Parlemen punya kuasa dengan Hak Angket untuk membatalkan Kepres Tersebut, dan ingat, Suara Rakyat adalah Mutlak!

Jadi, masih mau teriak "ini salah Presiden!" ? Saya egois.

Bagaimana memilih Wakil Rakyat yang tepat

Demokrasi kita adalah demokrasi terbuka, setiap data yang bisa digunakan untuk memeriksa kredibilitas dan rekam jejak setiap calon yang akan berlaga di parlemen sudah bisa diakses oleh seluruh Rakyat Indonesia dari layar telepon pintar kita.

Jika biasanya kita selalu scroll feed instagram mantan hingga berjam-jam, mungkin sekarang waktunya untuk meluangkan 15 menit melihat situs milik KPU.


Setidaknya KPU memiliki data valid untuk menampilkan setiap rekam jejak, apabila kamu tidak mau membandingkan data berdasarkan hasil googleing atau kepo setiap akun sosial media para calon legislatif, yang mungkin menurutmu info itu HOAX.

Baca Tentang Hati-Hati, Media Sosial Kini Jadi Media Penghakiman

Jika masih ragu, ada sebuah situs yang bernama Rekamjejak.net yang dibangun oleh lembaga independen untuk menampilkan siapa saja calon legislatif yang mencalonkan diri, beserta dengan rekam jejak lengkap, apakah pernah tersangkut kasus hukum berat hingga ke korupsi akut.



Tugas kita adalah memilih wakil rakyat yang benar-benar mau mewakili suara kita, mengawasi kinerjanya setidaknya untuk 5 tahun kedepan, apakah bekerja bersama dengan presiden untuk menjalankan Demokrasi berlandaskan Pancasila dan UUD45, jika tidak bisa, maka jangan pilih pada periode selanjutnya.

Waktunya yang muda menentukan masa depan bangsa

Jika para orang tua sudah pasrah, maka kini tugas generasi muda untuk menentukan masa depan kita sendiri untuk Indonesia yang lebih baik. Presiden yang bagus akan lebih maksimal kerjanya jika di pasangkan dengan Wakil-Wakil rakyat yang kompeten dan mau bekerja atas nama Rakyat, bukan hanya sebagai Wakil Rakyat. Sekian.

Posting Komentar

0 Komentar