Indonesia dan Kebudayaan Provokatif

Hari ini lini massa diramaikan dengan sebuah video viral seorang Ibu yang di Intimidasi oleh segerombolan orang. Terlepas dari apa masalah yang melatar belakangi, namun Intimidasi bukanlah sesuatu yang patut ditunjukan oleh siapapun.

Indonesia dan kebudayaan Provokatif

Provokasi adalah perbuatan untuk membangkitkan kemarahan; tindakan menghasut; penghasutan; pancingan.

Intimidasi adalah tindakan menakut-nakuti (terutama untuk memaksa orang atau pihak lain berbuat sesuatu); gertakan; ancaman;



Provokasi sudah menjadi darah yang menyerap dalam daging manusia, jika ada yang mengingat kisah nabi adam yang diprovokasi (pancingan) oleh iblis untuk memakan buah khuldi dan berakhir di asingkan ke bumi sebagai bentuk ketidak sukaan Iblis ada mahluk yang lebih sempurna dari pada dirinya (iblis), maka dari sinilah sifat Intimidasi dimulai.

Intimidasi yang dialami oleh Ibu dalam video tersebut sesungguhnya tidak harus terjadi, namun karena jumlah massa yang besar, dengan sedikit provokasi entah gertakan dari siapapun, bisa memicu intimidasi. Dan hal ini yang tidak disukai oleh sebagian besar orang-orang di lini massa, bahwa Intimidasi itu melibatkan seorang perempuan dan seorang anak kecil, melawan sekumpulan laki-laki, yang seharusnya melindungi perempuan dan anak-anak.

Baca Indonesia Dan Berita Sebatas Opini

Berkaitan dengan artikel yang sha tulis sebelumnya, Masyarakat di lini masa sedang di geser opini nya ke arah masalah Pilpres. Situasi ini kian semakin memanas dan menjadi ibarat api unggun yang sedang disiram bensin.

Dari kejadian ini, kita belajar bahwa Nurani orang-orang sedang di gadaikan demi kepentingan politik.

Saat membuat tulisan ini kalian mungkin berfikir bahwa sha adalah pendukung salah satu calon presiden, namun sebaiknya baca baik-baik apakah tulisan ini menyebutkan tentang itu? sha akan mengatakan dengan tegas TIDAK.

Ini masalah Nurani dan kemanusiaan, masalah bagaimana manusia harusnya saling menghormati satu sama lain karena pilihan untuk melindungi yang lemah. Dan saat intimidasi dari bentuk provokasi itu melibatkan Perempuan dan Anak-Anak, sha akan berdiri di barisan terdepan dan berteriak #KITATIDAKTAKUT

Posting Komentar

6 Komentar

  1. #KITATIDAKTAKUT...

    Cuma satu kata #LAWAN yang seperti ini. Yang banyak tidak selamanya benar, yang sedikit tidak selamanya salah. Jangan salah dan benar diukur dari berapa jumlah pendukungnya.

    Kadang saya pikir, kamu masih muda tapi pola pikirmu kayak orangtua. Asal jangan terlalu cepat jadi tua ya Sha... 😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kakaknya ikut aksi kamisan ya? Kita selalu punya pilihan untuk dewasa kak, namun kita juga masih bisa berkehendak dengan bertingkah seperti anak-anak. Tua itu pasti, dewasa itu pilihan. (o)

      Hapus
  2. dan saya pun bru merasakan apa yg namanya intimidasi, provokasi, dn bully,, hal2 yg dilakukan oleh sgelintir orang untuk memancing amarah, ,

    hal itu bener2 tdk hnya merusak mental, namun dri sisi psikologi membuat saya slalu minder dn menyendiri,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Turut berduka untuk apa yang kakak alami, kita harus melawan bentuk Intimidasi,bully dan apapun bentuk penindasan, selama kita benar. kakak tidak sendiri.

      Hapus
    2. Jangan mbak.. #LAWAN juga berlaku dalam hal ini. Lawan perasaan minder karena intimidasi. Jangan sampai pengaruhnya mempengaruhi dan merusak diri kita sendiri.

      Bangun dan semangat mbak.. Banyak orang di belakang si mbak. Pergunakan blog untuk menceritakan dan menyebarkan tentang hal itu dan kemudian ajak semua orang untuk melawan hal-hal yang seperti ini.

      Hapus
  3. Budaya provokatif dan intimidasi harus dihilangkan sampai ke akar-akarnya. Betul sekali manusia harusnya saling menghormati satu sama lain, yang kuat melindungi yang lemah.

    Saya siap melindungi mba Sha... Wkwkwkw ehhh

    BalasHapus